About Me

My photo
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Professor of Ocean Economics Policy, Graduate Program on Tropical Marine Resource Economics, Bogor Agricultural University, Bogor, West Java, Indonesia e-mail: tridoyo@indo.net.id

Tuesday, September 4, 2007

Analisis Ekonomi Kelautan dan Arah Kebijakan Pengembangan Jasa Kelautan

Di era globalisasi yang bercirikan liberalisasi perdagangan dan persaingan antarbangsa yang makin sengit, segenap sektor ekonomi harus mampu menghasilkan barang dan jasa (goods and services) berdaya saing tinggi. Sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi pembangunan (ekonomi) kelautan yang besar dan beragam. Bidang Kelautan terdiri dari berbagai sektor yang dapat dikembangkan untuk memajukan dan memakmurkan bangsa Indonesia, yaitu: (1) perikanan tangkap; (2) perikanan budidaya; (3) industri pengolahan hasil perikanan; (4) industri bioteknologi kelautan; (5) pertambangan dan energi; (6) pariwisata bahari; (7) angkutan laut; (8) jasa perdagangan; (9) industri maritim; (10) pulau-pulau kecil; dan (11) sumberdaya non-konvensional; (12) bangunan kelautan (konstruksi dan rekayasa); (13) benda berharga dan warisan budaya (cultural heritage); (14) jasa lingkungan, konservasi dan biodiversitas.

Dalam rangka mengatasi berbagai keterbatasan pengembangan ekonomi berbasis daratan maupun stagnasi pertumbuhan ekonomi saat ini. Apabila dikelola dengan baik berbagai sektor tersebut memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan menghasilkan produk-produk unggulan. Sementara itu permintaan produk kelautan diperkirakan akan terus meningkat --seiring dengan bertambahnya penduduk dunia, sehingga diyakini ekonomi kelautan dapat menjadi keunggulan kompetitif dan memecahkan persoalan bangsa.


... tulisan selengkapnya dapat Anda download melalui link dibawah ini.

ANALISIS EKONOMI KELAUTAN DAN ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN JASA KELAUTAN.zip

Arah dan Pendayagunaan Riset Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan

Pembangunan sektor Perikanan dan Kelautan Indonesia telah mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam pembangunan nasional namun hasilnya masih belum mampu mengentaskan kemiskinan masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan. Masyarakat yang menjadi tujuan utama pembangunan tersebut sebagian besar masih terpinggirkan dan masih relatif tertinggal. Walaupun kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan meningkat dibanding tahun 60 an namun dalam beberapa tahun terakhir ini pertumbuhan ekonomi perikanan mengalami perlambatan. Keadaan tersebut kembali mendapat tantangan yang besar dari berbagai bencana alam yang terjadi di pesisir dan laut serta masih belum terpadunya pembangunan sektor-sektor di bidang kelautan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat. Selain itu juga implementasi pembangunan perikanan dan kelautan masih terkendala dengan kebijakan yang tidak konsisten dan terkesan berjalan sendiri-sendiri, bahkan tidak sedikit kebijakan yang tumpang tindih.


... tulisan selengkapnya dapat Anda download melalui link dibawah ini.

ARAH DAN PENDAYAGUNAAN RISET SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN.zip

Etika Akademik Menuju World Class University

Tantangan ke depan Institut Pertanian Bogor dalam menghadapi persaingan global adalah kemampuan institusi menempatkan diri sejajar dengan universitas-universitas terkemuka di dunia. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka segenap sistem nilai yang menjadi kunci untuk mencapai tingkatan IPB sebagai universitas bertaraf internasional (world class university) harus dikembangkan dengan sungguh-sungguh, baik instrumen legal sampai terbentuknya budaya berkualitas global dari setiap komponen institut. Unsur penting dan utama dalam mencapai tingkatan tersebut adalah Etika Akademik yang mengandung nilai moralitas (sistem nilai baik dan buruk) harus dimiliki oleh tenaga pendidik dan kependidikan dalam melaksanakan kegiatan di bidang akademik.

Walaupun world class university, tentu bukan segalanya dalam kriteria pendidikan tinggi di negara berkembang karena tuntutan peran dalam pengembangan kesejahteraan rakyat menjadi sangat mendesak. Tetapi persaingan global memerlukan kemampuan segenap perguruan tinggi di Indonesia menggerakkan seluruh daya dan upaya untuk mencapai beberapa langkah secara sinergis. Beberapa kriteria world class university diantaranya adalah 40 % tenaga pendidik bergelar Ph.D, publikasi internasional 2 papers/staff/tahun, jumlah mahasiswa pasca 40% dari total populasi mahasiswa (student body), anggaran riset minimal US$ 1300/staff/tahun, jumlah mahasiswa asing lebih dari 20%, dan Information Communication Technology (ICT) 10 KB/mahasiswa. Kriteria tersebut tentu tidak 100% sesuai dengan kondisi Indonesia saat ini yang sedang memperjuangkan anggaran pendidikan yang memadai, terbatasnya kursi bagi mahasiswa dalam negeri yang kemampuan ekonominya rendah, maupun peran pendidikan tinggi dalam menghasilkan iptek yang bermafaat bagi kesejahteraan rakyatnya. Namun ukuran-ukuran tersebut penting sebagai dasar bagi referensi kesejajaran universitas di Indonesia dengan universitas lainnya yang bertaraf internasional.

... tulisan selengkapnya dapat Anda download melalui link dibawah ini.
ETIKA AKADEMIK MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY.zip